Kepahiang, Matapublik.com –
Pembangunan pabrik kopi untuk menyerap lapangan pekerjaan yang pernah dijanjikan oleh pasangan Dayat-Nata saat mengikuti kontestasi pilkada Kabupaten Kepahiang tahun 2020 sulit di realisasikan, mengingat tidak adanya investor yang ingin menginvestasikan untuk pendirian pabrik kopi di Kabupaten Kepahiang. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Kepahiang H. Zurdi Nata. Kamis, 23/4)2022.
“Kita sudah melakukan lobi-lobi ke investor, tapi tidak ada satupun investor yang minat masuk ke Kepahiang, karena salah satu faktor adalah kurang nya bahan baku (kopi) di Kepahiang,” kata Nata.
Menurut Nata, untuk mendirikan pabrik kopi di kepahiang investor membutuhkan minimal 40.000 ton kopi per tahun, sedangkan produksi kopi di kepahiang tidak mencapai 40.000 ton, hal itulah yang menyebabkan minim nya peminat investor untuk mendirikan pabrik kopi di Kepahiang.
“Hasil produksi kopi di Kepahiang kecil hanya 19.000 ton per tahun, sedangkan para investor butuh 40.000 sampai 70.000 ton kopi per tahun,” sampai Nata.
Dijelaskan Nata jika pembangunan pabrik kopi dilakukan menggunakan APBD dan dikelola BUMD hal itu akan sia-sia karena kita tau perusahaan daerah yang ada sekarang saja rugi.
“Pengolaan kopi jika dilakukan oleh BUMD itu hanya sia-sia, karena perusahaan daerah yang sekarang saja seperti PDAM rugi meluluk, padahal kita tau potensi air di Kepahiang paling banyak,” jelas Nata yang selain menjabat Wakil Bupati Kepahiang beliau juga merupakan toke kopi tersohor di Kepahiang. (Nain)