Kepahiang, Matapublik.com – Samsuri (43) warga Desa Bogor Baru, Kabupaten Kepahiang salah satu pedagang cilok yang biasa berjualan dari desa ke desa demi menghidupi keluarganya harus merasakan sepinya penjualan ditengah melonjaknya harga bahan pokok pada ramadhan 1443 H tahun ini.
Dituturkan Samsuri, sepinya pembeli pada ramadhan tahun ini sangat berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, karena untuk ramadhan tahun sebelumnya pendapatan penjualan cimolnya hanya mengalami penurunan sekitar 20 persen dari hari biasa. Tapi untuk tahun ini pendapatannya menurun drastis sekitar 60 persen.
“Bulan puasa tahun kemaren penurunan sekitar 20 persen dari hari biasa penjualan omset 450 ribu menjadi 350 ribu. Tapi, kalau puasa tahun ini pendapatan penjualannya menurun drastis paling kuat Rp 150.000 perhari,” tutur Samsuri yang memiliki 3 orang anak, selasa (12/04/2022).
Samsuri juga menambahkan walaupun pendapatannya menurun dirinya tak pernah putus asa dan selalu bersyukur, karena masih bisa makan walaupun seadanya.
“Saya tetap bersyukur, ya makan seadanya, tetapi saya berharap ada perhatian khusus dari Bupati Kabupaten Kepahiang kepada kami pedagang keliling yang merasakan betapa sulitnya pekerjaan kami pada saat ini ditengah melonjaknya harga barang pokok,” tutup Samsuri yang termenung sambil menatap dagangan yang masih banyak. (Nn)