Kepahiang, Matapublik.com – Menanggapi keluhan masyarakat atas pelayanan RSUD Kepahiang, Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepahiang melakukan sidak ke RSUD Kabupaten Kepahiang, Rabu 21/09/2022.
Hadir dalam sidak tersebut Ketua Komisi 1 Nanto Husni, Wakil Ketua Komisi 1 Candra dan anggota komisi 1 Hendri.

Dikatan Hendri anggota komisi 1 DPRD Kepahiang bahwa sidak yang dilaksanakan oleh komisi 1 merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat ke DPRD Kepahiang terkait pelayanan RSUD Kepahiang yang dikeluhkan oleh masyarakat.
“Sidak ini merupakan tindak lanjut atas keluhan pasien atau masyarakat atas pelayanan Rumah Sakit Kepahiang, untuk itu kami dari komisi 1 minta kepada manajemen RSUD Kepahiang agar melayani masyarakat yang ingin berobat dengan humanis dan sesuai dengan etika pelayanan,” kata Hendri.
Ditambahkan Hendri, selain mengecek pelayanan publik manajemen RSUD Kepahiang, Komisi 1 juga mengecek ketersedian air bersih untuk keperluan pihak RSUD Kepahiang dan Pasien. Tetapi diungkapkan Hendri dirinya sangat menyayangkan 4 titik sumur bor yang proses pembangunan nya dilaksanakan pada tahun 2020 tidak bisa dimanfaatkan karena tidak mengeluarkan air.
“Tadi kita juga mengecek sumur bor, ada 4 titik tapi sangat disayangkan air nya tidak ada, itu kita pertanyakan. Dan dijelaskan pihak rumah sakit katanya itu dibangun tahun 2020 dan beberapa bulan setelah serah terima pekerjaan 4 titik sumur bor tersebut sudah tidak bisa menghasilkan air,” ungkap Hendri.

Sementara Direktur RSUD Kepahiang dr. Febi Nursanda menuturkan terkait sidak Komisi 1 DPRD Kepahiang merupakan hal yang positif karena langkah tersebut merupakan untuk kebaikan manajemen RSUD Kepahiang agar lebih maksimal dalam pelayanan kepada pasien, karena tidak menutup kemungkinan masih ada kekurangan manajemen RSUD Kepahiang dalam melayani pasien.
“Saran dan koreksi dari bapak-bapak Komisi 1 DPRD Kepahiang kami ucapkan terima kasih. Harus kami akui kalau dari segi pelayanan memang masih ada kekurangan terlebih tata cara bicara saat melayani. Untuk itu kami kedepan memiliki program tata cara pelayanan yang baik agar pihak RSUD Kepahiang bisa melayani masyarakat dengan baik dan sepenuh hati,” jelas dr. Febi.
Terkait sumur bor disampaikan dr. Febi pembangunannya dilakukan sebelum dirinya menjabat Dirut RSUD.
“Untuk pembangunan sumur bor tersebut pembangunan nya sebelum saya menjadi Dirut RSUD, sumur tersebut di bangun pada tahun 2020 yang bersumber dari dana DAK, jadi untuk air yang di gunakan di RSUD kepahiang kita ambil dari sumber air gunung, dan rencana tahun ini kita akan anggarkan kembali untuk pembangunan sumur bor yang baru dengan rencana anggaran sebesar Rp 225 juta dari sumber dana BLUD,” ujar Dirut RSUD dr. Febi Nursanda. (Nn)